TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Sisi Terang yang Terungkap {9}



Sisi Terang yang Terungkap {9}

0"Ada banyak hal yang begitu aku pikirkan, Selir Lim. Dan aku benar-benar tidak tahu harus mengatakannya kepada siapa," kata Chen Liao Xuan pada akhirnya. Dia benar-benar bingung, biasanya yang selalu menampung resah di hatinya adalah Cheng Wan Nian. Dia memang Selir yang selalu tahu apa yang membuatnya resah dan lain sebagainya, sahabat terbaik yang pernah ada. Namun sekarang agaknya menjadi berbeda, Cheng Wan Nian sudah tidak lagi bisa diajaknya berkeluh kesah seperti dahulu kala. Dan Liu Anqier? Chen Liao Xuan tidak bersama dengan kekasihnya, lantas bagaimana bisa dia harus berkeluh kesah. Terlebih lagi, beban yang dihadapi Liu Aniqer sudah lebih dari banyak, membuat Chen Liao Xuan tidak ingi menambah kesedihan Liu Anqier lagi.     
0

"Jika Yang Mulia berkenan bercerita, maka ceritalah. Hamba akan benar-benar senang jika Yang Mulia bercerita kepada hamba," kata Lim Ming Yu kemudian. Sungguh dalam hatinya dia sama sekali tak mempermasalahkan tentang masalah kehamilannya yang diumumnkan tertunda, atau pun tentang kedatangan Chen Liao Xuan yang benar-benar sangat jarang. Sebab dia tahu dari siapa pun juga bahwa, Chen Liao Xuan jauh lebih sibuk, jauh lebih memiliki beban hidup yang terlampau banya. Bukan hanya memikirkan diri sendiri, tapi juga istana yang kacau balau akibat ulah dari salah satu selirnya. Lantas, apakah Lim Ming Yu mau menambah beban lagi untuk Chen Liao Xuan? Tidak… dia tak sejahat itu.     

Chen Liao Xuan kembali tersenyum, kemudian dia menggenggam erat tangan Lim Ming Yu. Untuk kali ini dia benar-benar dilemma, apa yang harus dia katakan pastilah bukan hal yang sangat menggembirakan. Namun dia tak punya tempat untuk mencurahkan isi hatinya selain kepada Lim Ming Yu. Satu-satunya Selir yang mungkin saat ini masih bisa dia percayai.     

"Selir Lim, tentunya kau tahu kabar bawah, Selir Cheng tiga hari ini tidak keluar dari kediamannya. Dia ternyata terkapar pingsan saat aku datang kesana untuk menemuinya. Dia tidak makan, dan bahkan mencoba untuk mengakhiri hidupnya yang abadi itu. aku benar-benar tidak tahu, apa yang terjadi kepada semua ini. dia mungkin berpikir jika, dia telah merutuki kelakuannya yang menjijikan itu, tapi aku ragu jika dia akan sadar dan memperbaiki kesalahannya. Bahkan memperbaiki, sekadar merenungkan pun aku rasa dia masih enggan. Terlebih sekarang posisimu sedang hamil besar, kalau aku tetap diam pasti petinggi istana tidak akan percaya kalau bayi yang lahir dari rahimmu adalah janin dariku. Karena selama ini memang kita menutupi kehamilanmu. Namun jika aku mengumumkannya sekarang, ada dua kemungkinan yang terjadi. pertama, mental Selir Cheng yang baru saja rapuh ini, akan hancur, kemudian dia pasti akan menuduhku yang bukan-bukan. Sebab aku tak memberinya keturunan, malah memberimu keturunan untuk itu. aku harus melakukan suatu hal agar aku bisa mengumumkan kehamilanmu secepat mungkin untuk menangani masalah dengan Selir Cheng, dan agar dia bisa menerima semuanya dengan senang hati. Dan lagi, masalah para petinggi kerajaan yang aku tahu betul mereka sangat membenciku duduk di singgasana, pasti setelah aku mengumumkan kehamilanmu mereka akan berupaya sebanyak apa pun itu untuk menghabisimu dan juga janin yang ada di dalam rahimmu. Aku sudah cukup trauma dengan apa yang terjadi dengan Anqier. jadi aku tidak mau kalau sampai kau juga janinmu berada di dalam masalah tentang ini," kata Chen Liao Xuan.     

Lim Ming Yu yang mendengar itu hanya diam, dia kemudian memandang Chen Liao Xuan dengan mimik wajah seriusnya. Seserius itu dia mencoba untuk memahami situasinya, agar dia tidak menjadi manusia egois yang hanya memikirkan kepentingannya semata. Ya, dia tahu… ini bukan perkara Chen Liao Xuan tidak ingin mengakui, tapi ini tentang menjaga perasaan Selir yang hancur, yang dalam kondisi terpuruk dari ulah bejat dan jahatnya selama ini. Lim Ming Yu juga bisa membayangkan, bagaimana nantinya jika dia jujur kepada semua orang, yang ada Cheng Wan Nian malah akan semakin brutal dan kejam, dan berusaha dengan nafsu untuk mengambil nyawa janinnya. Pun dengan keselamatan janinnya, ini adalah hal utama yang harus dipikirkan, sebab bagaimanapun, janin ini adalah calon penerus tahta kerajaan iblis, Lim Ming Yu tidak akan pernah bisa bertindak gegabah untuk itu.     

"Yang Mulia, apa yang Yang Mulia risaukan? Hamba adalah Selir Yang Mulia yang setia, Yang Mulia juga mengetahui itu, bukan? Dan bahkan, para Dayang pun mengetahui itu. jika suatu saat nanti hamba melahirkan, dan akhirnya semua petinggi istana dan Selir Cheng pun akhirnya tahu, mereka juga tidak akan pernah menyangkal jika janin yang hamba kandung selama ini adalah darah daging dari Yang Mulia seutuhnya. Sebab hamba tahu, jika keturunan dari seorang Raja memiliki tanda lahir tersendiri, dan langit pun akan mengumumkan tanda kebesarannya. Jadi untuk masalah itu, Yang Mulia tidak perlu risau sama sekali. hamba bisa melakukannya dengan sangat baik, dan hamba sama sekali tidak keberatan jika harus menahan pengumuman janin ini sedikit lama lagi. Hamba tidak masalah. Sebab hamba juga tahu bagaimana kacaunya istana sekarang, hamba merasa jika istana seperti gelas kaca yang retak, yang saat ini sedang diisi air. Jika kita tidak kuat menjaganya, dan tidak tepat memberikan takaran pada airnya, maka sewaktu-wakti gelas ktu akan pecah hingga air semuanya pun akan tumpah. Sekarang, yang perlu Yang Mulia fokuskan adalah masalah istana, cari siapa saja petinggi kerajaan yang masih setia kepada Yang Mulia, mulai membangun kekuatan dengan cara itu, untuk membuat mereka bungkam dan tak kembali berkutik dengan Yang Mulia. Hamba akan selalu bahagia jika Yang Mulia memiliki kekuasaan Yang Mulia sendiri yang jujur, adil, tanpa takut lagi dengan ancaman dan desakan dari kekuasaan para petinggi kerajaan yag sok kuasa tersebut,"     

Chen Liao Xuan pun mengangguk mendengar pendapat dari Lim Ming Yu, sebab apa yang dikatakan oleh Lim Ming Yu adalah benar adanya, tidak ada yang salah dan yang keliru sama sekali. semuanya itu adalah benar dan nyata adanya.     

"Sekarang, aku berencana untuk membuat hal agar semuanya lebih sederhana, Selir Lim. Memperbaiki setiap hubungan internal dari yang terdekat dulu. Aku sama sekali tidak berharap jika hubunganku dengan para petinggi kerajaan yang khianat itu akan kembali baik. hanya saja, aku ingin memperbaiki hubunganku dengan para selirku. Bukan hanya tentang Selir Cheng, tapi denganmu juga dua selirku yang lainnya. Sebab aku merasa jika selama ini aku selalu sibuk dengan diriku sendiri. Aku terlalu sibuk hingga lupa jika aku memiliki tanggung jawab yang sangat besar, yaitu kalian."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.